Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

SIAPAPUN DAPAT DIPAKAI TUHAN (Yosua 2:1-24)

Kisahnya sbb: Untuk menaklukan kota Yerikho maka Tuhan memakai seorang wanita bernama Rahab untuk melindungi 2 orang pengintai yang diutus oleh Yosua masuk kota Yerikho. Kabar kedatangan kedua pengintai itu didengar oleh polisi kota Yerikho, lalu datanglah polisi kota Yerikho ke rumah Rahab untuk menangkap kedua pengintai itu, tetap Rahab sembunyikan mereka di atas sotoh rumahnya, ditutupi kayu rami. Rahab beritahu bahwa mereka telah pergi dari rumahnya. Para polisi kota itu mengejar sampai penyeberangan sungai Yordan tetapi mereka tidak menemukan. Kemudian Rahab suruh dua utusan Yosua untuk pergi ke pegunungan dan tinggal disana selama 3 hari baru pulang ke Yosua. Demikianlah Tuhan telah memakai Rahab untuk menaklukan kota Yerikho. Siapakah Rahab itu ? Dia adalah seorang perempuan sundal. Tetapi dia beriman / yakin bahwa suatu saat nanti kota Yerikho akan ditaklukan oleh Israel. Kekuatan Allah Israel telah menimbulkan kegentaran luar biasa kepada bangsa-bangsa lain waktu itu. S...

DAMAI ANTARA ALLAH DAN MANUSIA

Kejadian 6:5-7 Semula hubungan manusia dgn Allah begitu indah dan harmonis. Allah bukan hanya menempatkan manusia di taman Eden, taman yang indah dan subur, kaya dengan segala berkat Tuhan, tetapi Allah juga sering berkomunikasi dengan manusia. Ini menunjukkan betapa indahnya, intimnya hubungan antara Allah dan manusia. Namun sayang semenjak manusia pertama yaitu Adam dan Hawa mulai melanggar perintah Tuhan, maka Tuhan menjadi sangat murka, hal itu terbukti dgn terjadinya tragedi pengusiran manusia dari taman Eden. Bahkan bukan saja diusir tetapi manusia juga tidak pernah diizinkan memasuki kembali taman Eden. Terbukti Tuhan mengeliling taman Eden dengan pedang berapi yang menyambar-nyambar, dimana pedang berapi itu menghalangi manusia menuju ke taman Eden. Inilah murka Tuhan yang pertama kali kepada manusia. Awal kejahatan manusia itu, tidak hanya sampai dikisah Adam dan Hawa tetapi terus berlanjut dalam Kejadian 6:5-7:”Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi...

Apologetics in Practice By Dr. Greg Bahnsen

defending the Christian faith which have been discussed in our previous studies. Training manuals on fire-fighting do not put out fires; the actual fighting of fires does. And when all is said and done, it is not the theory of apologetics which defends the faith and stops the mouths of critics. Only the practice of apologetics can do that. Review Let's summarize what has been said up to this point about how to approach the task of apologetics. 1. Engaging in apologetics is a moral necessity for every believer; we must be "always ready" to offer an answer for the hope within us (1 Peter 3:15). 2. To avoid misconceptions, we note that apologetics is not: (a) pugnacious (b) a matter of persuasion, or (c) based on a different ultimate authority than theology. 3. For the Christian, "reason" should be used as a tool, not as the ultimate authority, in our thinking. 4. Our claim before the world is that believers "know" the Bible to be ...

CAHAYA KECIL

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga (Mat. 5:16)                                           Kehidupan di dunia ini seringkali dilukiskan dengan kehidupan yang gelap, oleh karena dosa, kejahatan dan ketidakbaikan merajalela di mana-mana. Dalam kondisi seperti ini dunia membutuhkan seberkas terang atau cahaya yang dapat mengurangi ataupun mengusir kegelapan. Cahaya sekecil apapun mempunyai peran untuk mengurangi kegelapan.             Dalam Matius 5:16 kita dapat menemukan istilah ‘terang yang bercahaya’ dikaitkan dengan perbuatan baik. Hal ini mengajarkan bahwa terang yang dapat mengurangi atau mengusir kegelapan dunia adalah p...

MENGATASI KONFLIK DALAM KELUARGA

Ada 4 tingkatan konflik dalam keluarga : 1.   Ketidaksetiaan antar anggota keluarga (Hosea 2:18,19) Dalam Hosea 2:18,19 Tuhan berkata kepada bangsa Israel:”Aku akan menjadikan engkau isteriKu untuk selama-lamanya, dan Aku akan menjadikan engkau istriKu dalam keadilan dan kebenaran dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau istriKu dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan. “ Sepintas kalau kita membaca kedua ayat ini, terkesan aneh masak Tuhan menikah dengan bangsa Israel. Tuhan menempatkan diriNya sebagai suami dan Israel sebagai istriNya. Bukankah Tuhan itu Roh dan Israel itu daging, masak bisa kawin ? Jelas tidak bisa. Jadi pengertian bukan secara biologis, tetapi lebih kepada masalah hubungan yang harmonis antara Tuhan dengan umatNya. Tuhan menuntut kesetiaan dari umatNya. Tuhan berkata: Aku adalah Allah yang cemburu, jangan ada allah lain dihadapanKu. Demikian juga dalam hubungan kita dengan suami atau istri kita, di dalamnya dituntut kese...